Salamat Datang Di Blogscoz Nam Pat

Sabtu, 15 Desember 2018

Makalah Model Pembelajaran Bervariasi Dapat Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Siswa


I.                  PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar sedikitnya ditentukan lima hal sebagai berikut :
1.      Pembelajaran dapat menarik minat dan perhatian siswa
2.      Proses belajar mengajar melibatkan siswa secara aktif
3.      Dapat membangkitkan siswa secara aktif
4.      Adanya alat peraga dalam pengajaran.
Proses belajar mengajar yang berorientasi pada keberhasilan atau pun tujuan aktivitas siswa sangat diperlukan. Sebab siswa sebagai subjek didik yang merencanakan dan melaksanakan belajar dengan bimbingan guru. Siswa juga merupakan generasi penerus, oleh sebab itu siswa harus mempunyai latar pendidikan yang berkualitas.

Dalam pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada SDN 01 Budi Aji Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, menunjukan bahwa sebagian besar (60%) siswa tampak kurang bergairah dan cenderung tidak aktif. Hal ini menandakan pembelajaran pada mata pelajaran tersebut perlu diadakan pembenahan atau evaluasi ulang.

Siswa menunjukan sikap yang kurang antusias ketika pembelajaran berlangsung, rendahnya respons umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan perhatian yang kurang dari siswa. Selain itu hasil belajar yang sangat mengecewakan dan tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengethuan Sosial (IPS) dikarenakan metode pembelajaran yang sangat monoton dan para guru masih sangat dominan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan guru yang aktif, kreatif, dan inovatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan disukai oleh siswa sehingga motivasi dan hasil belajar meningkat. Guru perlu melakukan sedikit perubahan yang berorientasi dalam mengajar atau pun menggunakan metode – metode yang unik, agar siswa tidak bosan dan mudah diterima.

Meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai upaya, salah satunya adalah dengan model variasi pembelajaran yang direalisasikan dalam bentuk perbaikan pembelajaran. Dengan model pembelajaran tersebut memungkinkan siswa dapat belajar labih rileks. Disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, keterlibatan belajar, sehingga jiwa siswa merasa senang dan materi yang dipelajari melekat pada benaknya.

1.      Identifikasi Masalah
Melalui pengamatan penulis melakukan pembelajaran di kelas IV SDN 01 Budi Aji pada mata pelajaran IPS, penulis sering mengalami atau menemui masalah – masalah sebagai berikut :
a.       Sangat sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan
b.      Sebagian besar siswa mencatat pelajaran pada buku yang tidak sama
c.       Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian mengobrol dengan teman sebangkunya
d.      Jika diajak bertanya jawab sangat sedikit siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru
e.       Kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal – soal IPS
Masalah – masalah tersebut (diatas) yang menjadi penyebab kendalanya motivasi dan prestasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah – masalah tersebut, penulis melakukan penelitian perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran bervariasi dibantu dengan teman sejawat.

2.      Analisis Masalah
Melalui proses pengamatan dan berdiskusi dengan teman sejawat, penulis dapat mengemukakan analisis masalah yang menjadi factor penyebab kurangnya motivasi dan rendahnya prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a.       Sangat sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan, disebabkan oleh kebiasaan guru yang sangat mendominasi pembelajaran.
b.      Sebagian besar siswa mencatat pelajaran pada buku yang berganti – ganti atau tidak sama, penyebabnya adalah karena kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap anaknya.
c.       Siswa cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian mengobrol dengan teman sebangkunya, dikarenakan oleh factor guru yang kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
d.      Jika diajakbertanya jawab, sangat sedikit siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru, disebabkan oleh kebiasaan guru yang sering menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.
e.       Kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal – soal, terutama soal IPS dikarenakan siswa tidak terbiasa menggali dan menemukan topic materi sendiri.

B.            RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah :
“apakah model pembelajaran bervariasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV/C SDN 01 Budi Aji Kecamatan Simpang Pematang Kabupaten Mesuji ?”.

C.            TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian perbaikan pembelajaran yang hendak dicapai dalam kegiatan pemanfaatan kemampuan profesioanal (PKP) ini adalah :
A.    Meningkatkan motivasi belajar siswa
B.     Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa
C.     Menumbuhkan kreatifitas guru dan siswa
D.    Guru dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif
D.            MANFAAT PENELITIAN
1.      Untuk Siswa
-          Melatih siswa agar menemukan soal – soal IPS yang ada sehingga mampu memahami konsep yang diberikan
-          Melatih siswa agar tanggap terhadap informasi yang diberikan kemudian mampu mengaitkanya dengan kondisi lain sehingga menjadi lebih baik dan bermakna.
-          Menumbuhkan kemandirian siswa dalam pembelajaran
-          Meningkatkan kreatifitas dan menjadi siswa yang bermutu dalam pendidikan.

2.      Untuk Guru
-          Sebagai informasi guru sekolah dasar mengenai perlunya metode pembelajaran yang variatif yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa
-          Meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpusat pada siswa
-          Meningkatkan profesionalitas guru
-          Sebagai bahan penelitian guru terhadap siswanya.

3.      Untuk Sekolah
-          Meningkatkan prestasi dan hasil belajar siswa khususnya mata palajaran IPS
-          Menciptakan sekolah yang kondusif, aman, dan penuh dengan rasa kesenangan sebagi tempat belajar dan tempat bermain siswa
-          Memberikan sumbangan pemikiran kepada sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
-          Sebagai acuan untuk memajukan sekolah ketingkat internasional.



II.               KAJIAN PUSTAKA

A.           MOTIVASI BELAJAR
Menurut Oemar Hamlik dalam buku proses belajar memgajar (2008) pengertian motivasi belajar menurutnya ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi adalah sebagai berikut :
1.      Motivasi dipandang sebagai suatu proses
2.      Karakter dari proses yang terlihat malalui tingkah laku.
Motivasi adalah daya dalam diri seseorang untuk melakukan suatu yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu (Moh. Wzer Lusman 2002).

Jadi yang dimaksud motivasi belajar adalah kondisi psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, yang berbentuk pembelajaran untuk mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan prestasi.

Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri jika ia menyadari begitu pentingnya pendidikan bagi dirinya. Motivasi juga dapat diperoleh dari orang tua siswa dengan cara memberikan semangat saat anak terlihat malas belajr, atau ketika hasil pembelajaran tidak memuaskan yang biasanya member pengaruh besar dalam memberikan motivasi adalah guru. Siswa akan lebih mendengarkan kata – kata guru mereka dibandingkan kata atau nasehat dari orang tua mereka sendiri. Jadi saat proses belajar mengajar berlangsung, guru guru dapat memberikan motivasi – motivasi yang menimbulkan minat belajar siswanya. Dengan cara memberikan pujian saat mereka berani mengerjakan soal atau menjawab pertanyaan guru tanpa diperintah atau ditunjuk.


B.            KETERAMPILAN PEMBELAJARAN BERVARIASI
Keterampilan pembalajaran bervariasi adalah penerapan pembalajaran dengan model gaya mengajar yang bervariasi yang tentunya disesuaikan dengan tema atau topic yang sedang berlangsung. Metode ini dapat membuat siswa tidak bosan atau pembelajaran tidak monoton.

Metode ini dirasa sangat cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar siswa Sekolah Dasar. Karena denga metode yang bervariasi, siswa dapat menemukan hal – hal baru yang belum pernah mereka alami.

Pendekatan kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan poembelajaran yang efektif dan mengintegrasikan keterampilan sosial yang berhubungan dengan akademik.

Sedangkam menurut Johnson, cooperative learning adalah kegiatan belajar mengajardalam kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pelajaran yang maksimal dan optimal baik pengalaman individu maupun kelompok.

Adapun teknik kooperativ learning ada 4 macam yaitu :
1.      Team games turnamen
2.      Sickdent team achievement divisions
3.      Jigsaw
4.      Investigations

C.           PRESTASI HASIL BELAJAR
Prestasi hasil belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalambelajar yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat yang tertentu. Prestasi belajar ini dipengeruhi oleh tingkat pemahaman siswa soal kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitanya dengan rumusan tujuan pembelajaran yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan guru sebagai perancang proses belajar mengajar. Jika tujuan pembelajaran tercapai maka prestasi hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil dan sesuai dengan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dan sebaliknya, jika tujuan pembelajaran tidak tercapai maka hasil belajar siswa kurang memuaskan.

Dalam prosses belajar diharapkan akan diperoleh hasil belajar yang berupa perubahan tingkah laku baik dalam aspek kognetif, afektif, maupun psikomatif. Perubahan ini sangat diperlukan agar hasil belajar dapat terlihat dengan nyata.

Hasil belajar yang termasuk klarifikasi tujuan kognetif adalah :
1.      Ingatan
2.      Pemahaman
3.      Penerapan
4.      Analisis
5.      Sintesis
6.      Evaluasi

Hasil belajar yang termasuk klarifikasi tujuan afektif adalah :
1.      Penerimaan
2.      Pemberian respon
3.      Peneliaian
4.      Pengorganisasian
5.      Karakterisasi

Hasil belajar yang termasuk klarifikasi tujuan psikomotor adalah :
1.      Peniruan
2.      Manipulasi
3.      Ketetapan
4.      Artikulasi
5.      Pengalamihan
Berdasarkan beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa, prestasi belajar adalah hasil belajar atau tingkatan yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama kurun waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau tingkah laku, secara garis besar meliputi :
1.      Aspek Kognitif
Dalam aspek ini hasil belajar yang ditunjukan siswa berupa bertambahnya pengetahuan, yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti. Jika tidak ada perubahan berarti guru perlu mengadakan evaluasi terhadap pembelajaran atau mengadakan penelitian.

2.      Aspek Efektif
Pada aspek ini hasil belajar yang ditunjukan siswa yakni berupa perubahan sikap, sebagai dampak dari nilai – nilai / value yang sudah dipelajari. Perubahan tersebut dapat terlihat pada keseharian siswa saat dirumah, di sekolah, atau dikehidupan masyarakat.

3.      Apek Psikomotor
Pada aspek ini hasil belajar yang dapat dilihat adalah berupa keterampilan atau skill yang ditunjukan siswa. Keterampilan tersebut dapat berupa car berbahasa atau keterampilan menemukan hal baru.


Factor factor yang mempengaruhi hasil belajar berkurang, yaitu :
1.      Factor yang berasal dari diri sendiri yang meliputi :
a.       Tidak memilki tujuan belajar yang jelas
b.      Kurang berminat terhadap bahan belajar
c.       Kesehatan sering terganggu
d.      Kecakapan mengikuti pelajaran
e.       Kebiasaan belajar
f.       Kurangnya penguasaan belajar

2.      Factor yang berasal dari lingkungan keluarga yang meliputi :
a.       Masalah kemampuan ekonomi
b.      Masalah brokenhome
c.       Kurangnya perhatian orang tua

3.      Factor yang berasal dari lingkungan sekolah meliputi :
a.       Cara penyajian materi yang kurang menarik
b.      Kurangnya bahan – bahan bacaan
c.       Kurangnya alat – alat belajar
d.      Bahan pelajaran tidak sesuai  kemampuan

4.      Factor yang berasl dari lingkungan masyarakat meliputi :
a.       Tidak terorganisasi
b.      Tidak dapat mengatur rekreasi dengan waktu senggang
c.       Tidak memiliki kemauan belajar bersama.


III.           PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.            SUBYEK PENELITIAN
1.      Tempat
Nama Sekolah                 : SD N 01 Budi Aji
Kelas                                : IV/C
Jumlah Siswa                  : 20 Orang
Alamat                             : Budi Aji Kec. Simpang Pematang
  Kab.Mesuji
Teman Sejawat                : Kusumaningsih
Nip                                    : 17004202008012017
Guru Kelas                       : II (dua)

2.      Waktu Pelaksanaan
Table Jadwal Perbaikan Pembalajaran
No
Hari/
Tanggal
Pertemuan Ke-
Mata Pelajaran
`Keterangan
1
Rabu/ 12/08/2015
1 dan 2
IPS
Observasi Kelas
2
Rabu/ 19/08/2015
3 dan 4
IPS
Siklus I
3
Rabu/ 26/08/2015
5 dan 6
IPS
Siklus II


B.            Prosedur dan Deskripsi Per Siklus
Prosedur penelitian perbaikan pembalajaran ini dilakukan dalam 3 siklus yang teralisasi dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Sebelus siklus dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan obsevasi untuk diketahui tindakan apa yang tepat untuk dilaksanakan.


Adapun masalah pelaksanaan siklus pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan
a.       Perencanaan perbaikan pembelajaran
b.      Penjadwalan tiap – tiap siklus
c.       Penyusunan rencana pembelajaran
d.      Penyusunan scenario pembelajaran dengan model pembelajaran bervariasi
e.       Membuat media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
f.       Penyusunan alat – alat evaluasi tindakan berupa pedoman wawancara siswa dan anatr guru, soal – soal evaluasi, dan soal – soal tugas.
2.      Pelaksanaan
Siklus 1
Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 anak. Kemudian masing – masing kelompok diberi tugas dan dilanjutkan permainan sesuai tema atau topic materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru member penjelasan tentang tujuan kehadiran kolaborasi yaitu teman sejawat.

Siklus 2
Pada siklus 2 dilakukan beberapa pembenahan atas dasar refleksi pada siklus pertama. Guru memberikan penjelasan atau inttruksi secara terinci mengenai langkah – langkah melakukan permainan dan pertandingan. Selanjutnya guru memonitor kegiatan sesuai dalam kelompok dan guru berperan sebagai motivator pada kelompok yang pasif.
Pada siklus ini guru sudah mengurangi instruksinya terhadap kegiatan siswa, apabila ada siswa yang bertanya guru berusaha menampung dan mengembalikanya kepada siswa yang dianggap bisa menjawab atau yang mau menjawab. Aspek yang dikembalikan bukan hanya ingatan tetapi lebih mengarah pada aspek penalaran.

3.      Pengamatan
Pengamatan dilakukan secara keloboratif sengan teman sejawat, dengan menggunakan instrument monitoring yang telah direncanakan secara bersama – sama. Dalam tingkat kemajuan motivasi belajar siswa diperoleh dan sumber observasi pembelajaran, wawancara dengan guru dan jurnal guru. Sedangkan data tentang prestasi hasil belajar diperoleh dan hasil evaluasi yang berupa tugas dan ulangan harian.

4.      Refleksi
Refleksi dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, hasil yang dibuat oleh siswa dan jurnal yang dibuat oleh guru. Hasil refleksi digunakan untuk menentukan langkah – langkah tindakan berikutnya.


IV.           HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.            HASIL PENELITIAN
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada semester 1 tahun 2015 – 2016 termasuk persiapan dan pelaporan secara rinci terbagi dalam 3 tahap, yaitu :
a.       Masa persiapan selama satu pekan
b.      Masa pelaksanaan selama dua pekan
c.       Masa penyusunan selama dua pecan
Data tentang perancanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang penulis kumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan motivasi belajar di 20 siswa. Sedangkan data kualitatif adalah data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi hasil belajar siswa dari jumlah 20 anak.

Adapun data kuantitatif itu meliputi :
1.      Aktifitas siswa dalam dinamika kelompok
2.      Respon positif pada guru
3.      Kerja sama abtar siswa dalam kelompok
4.      Komunikasi siswa sesame kelompok
5.      Partisipasi aktif siswa dalam belajar
Sedangkan data kualitatif meliputi :
1.      Rata – rata nilai ulangan harian
2.      Presentase ketuntasan belajar
3.      Rata – rata nilai tugas
4.      Presentase nilai pengumpulan tugas

Data –data tersebut dapat penulis sajikan sebagai berikut :
1.      Data Motivasi Belajar Siswa
Table 1 : hasil observasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
No
Nama
Aspek Motifasi yang Diamati
Siklus 1
Siklus 2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
Ahmad Taufik Hidayat
B
C
B
C
B
K
B
C
B
B
2
Ajib Saipul Rohman
K
C
K
B
C
B
B
B
B
C
3
Ali Muhaidor
B
C
K
B
B
B
B
C
B
B
4
Andi Hermansyah
B
B
K
B
C
B
B
B
C
B
5
Anisa Nurhavivah
B
B
C
B
B
B
B
B
C
B
6
Dafit Andri Setiawan
C
B
B
C
B
C
B
B
B
C
7
Desta Anita Sari
B
C
B
B
K
B
B
B
B
B
8
Diah Viviana
B
B
K
B
B
B
C
B
B
K
9
Della Meita Sari
C
B
B
K
B
C
B
K
B
B
10
Eko Saputro
B
B
K
B
B
B
B
B
K
C
11
Intan Saputri
B
B
B
C
K
B
B
B
B
B
12
Mohndika
B
B
B
B
K
B
B
B
B
C
13
Rendi Setiawan
K
B
B
B
B
C
B
B
K
B
14
Moh. Setiawan
B
B
K
B
B
B
B
C
B
B
15
Noviyanto
B
C
B
B
B
K
B
C
K
B
16
Tiara Saputri
K
B
B
B
B
B
B
B
B
B
17
Titis Mulimah
B
B
C
B
C
B
B
K
B
B
18
Tri Lestari
B
B
C
B
C
B
B
K
B
B
19
Sindi Putri
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
20
Yesi Saputri
B
B
B
K
B
B
C
B
B
K

2.      Data Prestasi Hasil Belajar Siswa
Table 2 : Hasil Nilai Ulangan Harian dan Nilai Tugas Pada Mata  Pelajaran Ilmu Prngrtahuan Sosial (IPS)
No
Nama
Sebelum siklus
Siklus 1
Siklus 2
NH
NT
NH
NT
NH
NT
1
Ahmad Taufik Hidayat
75
80
70
80
85
70
2
Ajib Saipul Rohman
60
70
70
80
60
80
3
Ali Muhaidor
70
70
65
80
75
85
4
Andi Hermansyah
65
80
65
70
70
80
5
Anisa Nurhavivah
70
75
70
75
80
85
6
Dafit Andri Setiawan
70
80
60
80
60
75
7
Desta Anita Sari
65
80
70
80
65
80
8
Diah Viviana
60
70
80
85
70
85
9
Della Meita Sari
70
85
70
80
85
85
10
Eko Saputro
75
85
65
55
70
80
11
Intan Saputri
60
50
60
70
80
85
12
Mohndika
70
75
70
75
80
85
13
Rendi Setiawan
80
85
65
70
75
90
14
Moh. Setiawan
80
80
60
75
80
85
15
Noviyanto
70
75
70
80
85
80
16
Tiara Saputri
75
80
65
75
80
70
17
Titis Mulimah
65
80
60
80
85
80
18
Tri Lestari
70
75
70
75
70
75
19
Sindi Putri
65
70
65
80
85
70
20
Yesi Saputri
70
80
70
80
85
80
Jumlah
1385
1535
1340
1525
1525
1580
Rata – rata
69,2
76,7
67,0
76,2
76,2
79,0

Table 3 : data tentang prestasi hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
No
Keteraangan nilai
Sebelum silklus
Siklus 1
Siklus 2
1
Rata – rata nilai ulangan harian
692
67,0
76,2
2
Presentase ketuntasan belajar
3.46%
3,35%
3,81%
3
Rata – rata nilai tugas
76,7
76,6
79,0
4
Niali tugas > 70
70,7
73,5
76,0
5
Presentase pengelompokan tugas
62,9%
73,7%
78,7%
Niali rata – rata
56,9
58,7
62,7

Dari data pada table di atas presentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, menunjukan adanya peningkatan nilai rata –rata sebesar 69,2 dari sebelum perbaikan pembelajaran sebesar 67,0 menjadi 76,2 dan 76,7 pada 76,2.  Pada siklus 2 dari 79,0 meningkat lagi sebesar 62,9% dari 73,7% menjadi 78,7% dan 79,0%. Jadi dengan adany perbaikan pembelajaran terjadi peningkatan nilai rata – rata hasil belajar.


3.      Refleksi
Refleksi Siklus 1
Dari perbaikan pembelajaran pada siklus 1 terungkap adanya beberapa tambahan berupa :
1.      Instrusi guru dalam member tugas pada kelompok kurang jelas sehingga siswa masih benyak yang masih kebingungan dalam mengerjakan tugas.
2.      Kegiatan pembelajaran bervariasi anak menjadi senang dan tidak bosan
3.      Siswa terlihat agak bingung dalam metode baru yang digunakan guru
4.      Guru masih sering manggunakan satu metode.

Refleksi Siklus 2
Untuk mengatasi hambatan – hambatan yang terjadi pada siklus 1 maka pada siklus 2 ini guru memberikan penjelasan atau instruksi secara rinci mengenai langkah – langkah dalam melakukan permainan dan pertandingan oleh kelompok, selanjutny guru akan berperan sebagai motivator pada kelompok yang anggotanya ada yang pasif. Selain itu juga guru memberitahukan tentang tujuan kehadiran teman sejawat sehingga dapat menerimany. Pembelajaran pun berlangsung menyenangkan da tidak ada hambatan yang berarti.


V.               KESIMPULAN


A.             KESIMPULAN
Dari hasil analisis data yang telah penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulanbahwa dengan menggunakan metode yang bervariasi mampu meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Adapun hasil dari penelitian dengan menggunakan metode variasi yaitu :
ΓΌ   Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari sebelumnya perbaikan pembelajaran sampai dengan adanya perbaikan pembelajaran adalah sebesar 70%.


B.            SARAN DAN TINDAK LANJUT
Memperbaiki kenyataan yang ada bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran bervariasi mampu meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS, maka untuk itu saran – saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
1.      Pembelajran bervariasi dapat digunakan sebagai alternative untuk meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
2.      Guru hendaknya kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar hasil yang dicapai lebih meningkat
3.      Guru bersama dengan siswa berusaha untuk selalu meningkatkan prestasi hasil belajar.
4.      Diharapkan pembelajran untuk masa yang akan datang lebih baik lagi


DAFTAR PUSTAKA

Asep Heriy Hermawan. Dkk.2006.Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta:Universitas Terbuka
I.G.A.K.Wardani.dkk.2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Universitas Terbuka
Moh.Uzer Usman.Drs.2002.Menjadi Guru Propesional.Bandung:PT Remaja Rosada Karya
Tim FKIP.2011.Pemantapan Kemampuan Propesional. Jakarta:Universitas Terbuka





Tidak ada komentar: