I.
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar sedikitnya
ditentukan lima hal sebagai berikut :
1.
Pembelajaran
dapat menarik minat dan perhatian siswa
2.
Proses
belajar mengajar melibatkan siswa secara aktif
3.
Dapat
membangkitkan siswa secara aktif
4.
Adanya
alat peraga dalam pengajaran.
Proses belajar
mengajar yang berorientasi pada keberhasilan atau pun tujuan aktivitas siswa
sangat diperlukan. Sebab siswa sebagai subjek didik yang merencanakan dan
melaksanakan belajar dengan bimbingan guru. Siswa juga merupakan generasi
penerus, oleh sebab itu siswa harus mempunyai latar pendidikan yang
berkualitas.
Dalam pelaksanaan
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada SDN 01 Budi Aji Kecamatan
Simpang Pematang Kabupaten Mesuji, menunjukan bahwa sebagian besar (60%) siswa
tampak kurang bergairah dan cenderung tidak aktif. Hal ini menandakan
pembelajaran pada mata pelajaran tersebut perlu diadakan pembenahan atau
evaluasi ulang.
Siswa menunjukan
sikap yang kurang antusias ketika pembelajaran berlangsung, rendahnya respons
umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan dan penjelasan guru serta pemusatan
perhatian yang kurang dari siswa. Selain itu hasil belajar yang sangat
mengecewakan dan tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Kurangnya motivasi
siswa terhadap pembelajaran Ilmu Pengethuan Sosial (IPS) dikarenakan metode
pembelajaran yang sangat monoton dan para guru masih sangat dominan. Untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan guru yang aktif, kreatif, dan inovatif yang
dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan disukai oleh siswa sehingga
motivasi dan hasil belajar meningkat. Guru perlu melakukan sedikit perubahan
yang berorientasi dalam mengajar atau pun menggunakan metode – metode yang
unik, agar siswa tidak bosan dan mudah diterima.
Meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan berbagai upaya,
salah satunya adalah dengan model variasi pembelajaran yang direalisasikan
dalam bentuk perbaikan pembelajaran. Dengan model pembelajaran tersebut
memungkinkan siswa dapat belajar labih rileks. Disamping menumbuhkan tanggung
jawab, kerja sama, persaingan sehat, keterlibatan belajar, sehingga jiwa siswa
merasa senang dan materi yang dipelajari melekat pada benaknya.
1. Identifikasi
Masalah
Melalui pengamatan penulis melakukan pembelajaran di
kelas IV SDN 01 Budi Aji pada mata pelajaran IPS, penulis sering mengalami atau
menemui masalah – masalah sebagai berikut :
a.
Sangat
sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan
b.
Sebagian
besar siswa mencatat pelajaran pada buku yang tidak sama
c.
Siswa
cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian mengobrol dengan teman
sebangkunya
d.
Jika
diajak bertanya jawab sangat sedikit siswa yang berani menjawab pertanyaan dari
guru
e.
Kemampuan
berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal – soal IPS
Masalah – masalah tersebut (diatas) yang menjadi
penyebab kendalanya motivasi dan prestasi hasil belajar siswa. Oleh karena itu
untuk mengatasi masalah – masalah tersebut, penulis melakukan penelitian
perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran bervariasi dibantu dengan
teman sejawat.
2.
Analisis
Masalah
Melalui proses
pengamatan dan berdiskusi dengan teman sejawat, penulis dapat mengemukakan
analisis masalah yang menjadi factor penyebab kurangnya motivasi dan rendahnya
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut :
a. Sangat
sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan, disebabkan oleh kebiasaan guru
yang sangat mendominasi pembelajaran.
b. Sebagian
besar siswa mencatat pelajaran pada buku yang berganti – ganti atau tidak sama,
penyebabnya adalah karena kurangnya perhatian orang tua siswa terhadap anaknya.
c. Siswa
cenderung cepat bosan memperhatikan pelajaran, kemudian mengobrol dengan teman
sebangkunya, dikarenakan oleh factor guru yang kurang kreatif dan inovatif
dalam proses pembelajaran.
d. Jika
diajakbertanya jawab, sangat sedikit siswa yang berani menjawab pertanyaan dari
guru, disebabkan oleh kebiasaan guru yang sering menggunakan metode ceramah
dalam pembelajaran.
e. Kemampuan
berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal – soal, terutama
soal IPS dikarenakan siswa tidak terbiasa menggali dan menemukan topic materi
sendiri.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian perbaikan
pembelajaran ini adalah :
“apakah model
pembelajaran bervariasi dapat meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV/C SDN 01 Budi Aji Kecamatan
Simpang Pematang Kabupaten Mesuji ?”.
C.
TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan
penelitian perbaikan pembelajaran yang hendak dicapai dalam kegiatan
pemanfaatan kemampuan profesioanal (PKP) ini adalah :
A. Meningkatkan
motivasi belajar siswa
B. Meningkatkan
prestasi hasil belajar siswa
C. Menumbuhkan
kreatifitas guru dan siswa
D. Guru
dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariatif
D.
MANFAAT
PENELITIAN
1.
Untuk
Siswa
-
Melatih siswa agar menemukan soal – soal
IPS yang ada sehingga mampu memahami konsep yang diberikan
-
Melatih siswa agar tanggap terhadap
informasi yang diberikan kemudian mampu mengaitkanya dengan kondisi lain
sehingga menjadi lebih baik dan bermakna.
-
Menumbuhkan kemandirian siswa dalam
pembelajaran
-
Meningkatkan kreatifitas dan menjadi
siswa yang bermutu dalam pendidikan.
2.
Untuk
Guru
-
Sebagai informasi guru sekolah dasar
mengenai perlunya metode pembelajaran yang variatif yang dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar siswa
-
Meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berpusat pada siswa
-
Meningkatkan profesionalitas guru
-
Sebagai bahan penelitian guru terhadap
siswanya.
3.
Untuk
Sekolah
-
Meningkatkan prestasi dan hasil belajar
siswa khususnya mata palajaran IPS
-
Menciptakan sekolah yang kondusif, aman,
dan penuh dengan rasa kesenangan sebagi tempat belajar dan tempat bermain siswa
-
Memberikan sumbangan pemikiran kepada
sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas pembelajaran
-
Sebagai acuan untuk memajukan sekolah
ketingkat internasional.
II.
KAJIAN
PUSTAKA
A.
MOTIVASI
BELAJAR
Menurut Oemar
Hamlik dalam buku proses belajar memgajar (2008) pengertian motivasi belajar
menurutnya ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi adalah
sebagai berikut :
1. Motivasi
dipandang sebagai suatu proses
2. Karakter
dari proses yang terlihat malalui tingkah laku.
Motivasi adalah daya dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu (Moh. Wzer Lusman 2002).
Jadi yang dimaksud motivasi belajar adalah kondisi
psikis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, yang berbentuk
pembelajaran untuk mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan prestasi.
Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri jika ia menyadari begitu pentingnya pendidikan bagi dirinya. Motivasi
juga dapat diperoleh dari orang tua siswa dengan cara memberikan semangat saat
anak terlihat malas belajr, atau ketika hasil pembelajaran tidak memuaskan yang
biasanya member pengaruh besar dalam memberikan motivasi adalah guru. Siswa
akan lebih mendengarkan kata – kata guru mereka dibandingkan kata atau nasehat
dari orang tua mereka sendiri. Jadi saat proses belajar mengajar berlangsung,
guru guru dapat memberikan motivasi – motivasi yang menimbulkan minat belajar
siswanya. Dengan cara memberikan pujian saat mereka berani mengerjakan soal
atau menjawab pertanyaan guru tanpa diperintah atau ditunjuk.
B.
KETERAMPILAN
PEMBELAJARAN BERVARIASI
Keterampilan
pembalajaran bervariasi adalah penerapan pembalajaran dengan model gaya
mengajar yang bervariasi yang tentunya disesuaikan dengan tema atau topic yang
sedang berlangsung. Metode ini dapat membuat siswa tidak bosan atau
pembelajaran tidak monoton.
Metode ini
dirasa sangat cocok diterapkan dalam proses belajar mengajar siswa Sekolah
Dasar. Karena denga metode yang bervariasi, siswa dapat menemukan hal – hal
baru yang belum pernah mereka alami.
Pendekatan
kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan
siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan poembelajaran yang efektif dan
mengintegrasikan keterampilan sosial yang berhubungan dengan akademik.
Sedangkam
menurut Johnson, cooperative learning adalah kegiatan belajar mengajardalam
kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pelajaran
yang maksimal dan optimal baik pengalaman individu maupun kelompok.
Adapun teknik
kooperativ learning ada 4 macam yaitu :
1. Team
games turnamen
2. Sickdent
team achievement divisions
3. Jigsaw
4. Investigations
C.
PRESTASI
HASIL BELAJAR
Prestasi hasil
belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil yang tertinggi dalambelajar
yang dicapai menurut kemampuan anak dalam mengerjakan sesuatu pada saat yang
tertentu. Prestasi belajar ini dipengeruhi oleh tingkat pemahaman siswa soal
kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hasil belajar
yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitanya dengan rumusan tujuan pembelajaran
yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kemampuan guru sebagai
perancang proses belajar mengajar. Jika tujuan pembelajaran tercapai maka
prestasi hasil belajar siswa dapat dikatakan berhasil dan sesuai dengan standar
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dan sebaliknya, jika tujuan pembelajaran
tidak tercapai maka hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Dalam prosses
belajar diharapkan akan diperoleh hasil belajar yang berupa perubahan tingkah
laku baik dalam aspek kognetif, afektif, maupun psikomatif. Perubahan ini
sangat diperlukan agar hasil belajar dapat terlihat dengan nyata.
Hasil belajar
yang termasuk klarifikasi tujuan kognetif adalah :
1. Ingatan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
Hasil belajar yang termasuk klarifikasi tujuan
afektif adalah :
1. Penerimaan
2. Pemberian
respon
3. Peneliaian
4. Pengorganisasian
5. Karakterisasi
Hasil belajar yang termasuk klarifikasi tujuan
psikomotor adalah :
1. Peniruan
2. Manipulasi
3. Ketetapan
4. Artikulasi
5. Pengalamihan
Berdasarkan beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan
bahwa, prestasi belajar adalah hasil belajar atau tingkatan yang diperoleh
setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar selama kurun waktu tertentu yang
dapat dinyatakan dalam bentuk angka atau tingkah laku, secara garis besar
meliputi :
1. Aspek
Kognitif
Dalam aspek ini
hasil belajar yang ditunjukan siswa berupa bertambahnya pengetahuan, yang
tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang awalnya tidak mengerti menjadi mengerti.
Jika tidak ada perubahan berarti guru perlu mengadakan evaluasi terhadap
pembelajaran atau mengadakan penelitian.
2. Aspek
Efektif
Pada aspek ini
hasil belajar yang ditunjukan siswa yakni berupa perubahan sikap, sebagai
dampak dari nilai – nilai / value yang sudah dipelajari. Perubahan tersebut
dapat terlihat pada keseharian siswa saat dirumah, di sekolah, atau dikehidupan
masyarakat.
3. Apek
Psikomotor
Pada aspek ini
hasil belajar yang dapat dilihat adalah berupa keterampilan atau skill yang
ditunjukan siswa. Keterampilan tersebut dapat berupa car berbahasa atau
keterampilan menemukan hal baru.
Factor factor yang mempengaruhi hasil belajar berkurang,
yaitu :
1. Factor
yang berasal dari diri sendiri yang meliputi :
a. Tidak
memilki tujuan belajar yang jelas
b. Kurang
berminat terhadap bahan belajar
c. Kesehatan
sering terganggu
d. Kecakapan
mengikuti pelajaran
e. Kebiasaan
belajar
f. Kurangnya
penguasaan belajar
2. Factor
yang berasal dari lingkungan keluarga yang meliputi :
a. Masalah
kemampuan ekonomi
b. Masalah
brokenhome
c. Kurangnya
perhatian orang tua
3. Factor
yang berasal dari lingkungan sekolah meliputi :
a. Cara
penyajian materi yang kurang menarik
b. Kurangnya
bahan – bahan bacaan
c. Kurangnya
alat – alat belajar
d. Bahan
pelajaran tidak sesuai kemampuan
4. Factor
yang berasl dari lingkungan masyarakat meliputi :
a. Tidak
terorganisasi
b. Tidak
dapat mengatur rekreasi dengan waktu senggang
c. Tidak
memiliki kemauan belajar bersama.
III.
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
SUBYEK
PENELITIAN
1.
Tempat
Nama
Sekolah : SD N 01 Budi Aji
Kelas : IV/C
Jumlah
Siswa : 20 Orang
Alamat : Budi Aji Kec.
Simpang Pematang
Kab.Mesuji
Teman
Sejawat : Kusumaningsih
Nip :
17004202008012017
Guru
Kelas : II (dua)
2.
Waktu
Pelaksanaan
Table
Jadwal Perbaikan Pembalajaran
No
|
Hari/
Tanggal
|
Pertemuan Ke-
|
Mata Pelajaran
|
`Keterangan
|
1
|
Rabu/
12/08/2015
|
1 dan 2
|
IPS
|
Observasi
Kelas
|
2
|
Rabu/
19/08/2015
|
3 dan 4
|
IPS
|
Siklus I
|
3
|
Rabu/
26/08/2015
|
5 dan 6
|
IPS
|
Siklus II
|
B.
Prosedur
dan Deskripsi Per Siklus
Prosedur
penelitian perbaikan pembalajaran ini dilakukan dalam 3 siklus yang teralisasi
dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Sebelus siklus
dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan obsevasi untuk diketahui tindakan apa
yang tepat untuk dilaksanakan.
Adapun masalah pelaksanaan siklus
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.
Perencanaan
a. Perencanaan
perbaikan pembelajaran
b. Penjadwalan
tiap – tiap siklus
c. Penyusunan
rencana pembelajaran
d. Penyusunan
scenario pembelajaran dengan model pembelajaran bervariasi
e. Membuat
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
f. Penyusunan
alat – alat evaluasi tindakan berupa pedoman wawancara siswa dan anatr guru,
soal – soal evaluasi, dan soal – soal tugas.
2.
Pelaksanaan
Siklus
1
Guru membagi
kelas menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 4 anak. Kemudian
masing – masing kelompok diberi tugas dan dilanjutkan permainan sesuai tema
atau topic materi pembelajaran. Pada akhir pembelajaran guru member penjelasan
tentang tujuan kehadiran kolaborasi yaitu teman sejawat.
Siklus
2
Pada siklus 2
dilakukan beberapa pembenahan atas dasar refleksi pada siklus pertama. Guru
memberikan penjelasan atau inttruksi secara terinci mengenai langkah – langkah
melakukan permainan dan pertandingan. Selanjutnya guru memonitor kegiatan sesuai
dalam kelompok dan guru berperan sebagai motivator pada kelompok yang pasif.
Pada siklus ini
guru sudah mengurangi instruksinya terhadap kegiatan siswa, apabila ada siswa
yang bertanya guru berusaha menampung dan mengembalikanya kepada siswa yang dianggap
bisa menjawab atau yang mau menjawab. Aspek yang dikembalikan bukan hanya
ingatan tetapi lebih mengarah pada aspek penalaran.
3.
Pengamatan
Pengamatan
dilakukan secara keloboratif sengan teman sejawat, dengan menggunakan
instrument monitoring yang telah direncanakan secara bersama – sama. Dalam
tingkat kemajuan motivasi belajar siswa diperoleh dan sumber observasi
pembelajaran, wawancara dengan guru dan jurnal guru. Sedangkan data tentang
prestasi hasil belajar diperoleh dan hasil evaluasi yang berupa tugas dan
ulangan harian.
4.
Refleksi
Refleksi
dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, hasil yang dibuat oleh
siswa dan jurnal yang dibuat oleh guru. Hasil refleksi digunakan untuk
menentukan langkah – langkah tindakan berikutnya.
IV.
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
HASIL
PENELITIAN
Penelitian
perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada semester 1 tahun 2015 – 2016
termasuk persiapan dan pelaporan secara rinci terbagi dalam 3 tahap, yaitu :
a. Masa
persiapan selama satu pekan
b. Masa
pelaksanaan selama dua pekan
c. Masa
penyusunan selama dua pecan
Data tentang perancanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi yang penulis kumpulkan adalah data kuantitatif dan data
kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang digunakan untuk mengetahui sejauh
mana peningkatan motivasi belajar di 20 siswa. Sedangkan data kualitatif adalah
data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi hasil belajar siswa
dari jumlah 20 anak.
Adapun data kuantitatif itu meliputi :
1. Aktifitas
siswa dalam dinamika kelompok
2. Respon
positif pada guru
3. Kerja
sama abtar siswa dalam kelompok
4. Komunikasi
siswa sesame kelompok
5. Partisipasi
aktif siswa dalam belajar
Sedangkan data kualitatif meliputi :
1. Rata
– rata nilai ulangan harian
2. Presentase
ketuntasan belajar
3. Rata
– rata nilai tugas
4. Presentase
nilai pengumpulan tugas
Data –data tersebut dapat penulis sajikan sebagai
berikut :
1.
Data
Motivasi Belajar Siswa
Table 1 : hasil
observasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
No
|
Nama
|
Aspek
Motifasi yang Diamati
|
|||||||||
Siklus 1
|
Siklus
2
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Ahmad Taufik
Hidayat
|
B
|
C
|
B
|
C
|
B
|
K
|
B
|
C
|
B
|
B
|
2
|
Ajib Saipul
Rohman
|
K
|
C
|
K
|
B
|
C
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
3
|
Ali Muhaidor
|
B
|
C
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
4
|
Andi
Hermansyah
|
B
|
B
|
K
|
B
|
C
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
5
|
Anisa
Nurhavivah
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
6
|
Dafit Andri
Setiawan
|
C
|
B
|
B
|
C
|
B
|
C
|
B
|
B
|
B
|
C
|
7
|
Desta Anita
Sari
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
8
|
Diah Viviana
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
9
|
Della Meita
Sari
|
C
|
B
|
B
|
K
|
B
|
C
|
B
|
K
|
B
|
B
|
10
|
Eko Saputro
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
K
|
C
|
11
|
Intan Saputri
|
B
|
B
|
B
|
C
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
12
|
Mohndika
|
B
|
B
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
13
|
Rendi Setiawan
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
B
|
14
|
Moh. Setiawan
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
15
|
Noviyanto
|
B
|
C
|
B
|
B
|
B
|
K
|
B
|
C
|
K
|
B
|
16
|
Tiara Saputri
|
K
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
17
|
Titis Mulimah
|
B
|
B
|
C
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
18
|
Tri Lestari
|
B
|
B
|
C
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
19
|
Sindi Putri
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
20
|
Yesi Saputri
|
B
|
B
|
B
|
K
|
B
|
B
|
C
|
B
|
B
|
K
|
2.
Data
Prestasi Hasil Belajar Siswa
Table
2 : Hasil Nilai Ulangan Harian dan Nilai Tugas Pada Mata Pelajaran Ilmu Prngrtahuan Sosial (IPS)
No
|
Nama
|
Sebelum siklus
|
Siklus 1
|
Siklus
2
|
|||
NH
|
NT
|
NH
|
NT
|
NH
|
NT
|
||
1
|
Ahmad Taufik
Hidayat
|
75
|
80
|
70
|
80
|
85
|
70
|
2
|
Ajib Saipul
Rohman
|
60
|
70
|
70
|
80
|
60
|
80
|
3
|
Ali Muhaidor
|
70
|
70
|
65
|
80
|
75
|
85
|
4
|
Andi
Hermansyah
|
65
|
80
|
65
|
70
|
70
|
80
|
5
|
Anisa
Nurhavivah
|
70
|
75
|
70
|
75
|
80
|
85
|
6
|
Dafit Andri
Setiawan
|
70
|
80
|
60
|
80
|
60
|
75
|
7
|
Desta Anita
Sari
|
65
|
80
|
70
|
80
|
65
|
80
|
8
|
Diah Viviana
|
60
|
70
|
80
|
85
|
70
|
85
|
9
|
Della Meita
Sari
|
70
|
85
|
70
|
80
|
85
|
85
|
10
|
Eko Saputro
|
75
|
85
|
65
|
55
|
70
|
80
|
11
|
Intan Saputri
|
60
|
50
|
60
|
70
|
80
|
85
|
12
|
Mohndika
|
70
|
75
|
70
|
75
|
80
|
85
|
13
|
Rendi Setiawan
|
80
|
85
|
65
|
70
|
75
|
90
|
14
|
Moh. Setiawan
|
80
|
80
|
60
|
75
|
80
|
85
|
15
|
Noviyanto
|
70
|
75
|
70
|
80
|
85
|
80
|
16
|
Tiara Saputri
|
75
|
80
|
65
|
75
|
80
|
70
|
17
|
Titis Mulimah
|
65
|
80
|
60
|
80
|
85
|
80
|
18
|
Tri Lestari
|
70
|
75
|
70
|
75
|
70
|
75
|
19
|
Sindi Putri
|
65
|
70
|
65
|
80
|
85
|
70
|
20
|
Yesi Saputri
|
70
|
80
|
70
|
80
|
85
|
80
|
Jumlah
|
1385
|
1535
|
1340
|
1525
|
1525
|
1580
|
|
Rata
– rata
|
69,2
|
76,7
|
67,0
|
76,2
|
76,2
|
79,0
|
Table 3 : data
tentang prestasi hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
No
|
Keteraangan nilai
|
Sebelum silklus
|
Siklus 1
|
Siklus 2
|
1
|
Rata – rata
nilai ulangan harian
|
692
|
67,0
|
76,2
|
2
|
Presentase
ketuntasan belajar
|
3.46%
|
3,35%
|
3,81%
|
3
|
Rata – rata nilai
tugas
|
76,7
|
76,6
|
79,0
|
4
|
Niali tugas
> 70
|
70,7
|
73,5
|
76,0
|
5
|
Presentase
pengelompokan tugas
|
62,9%
|
73,7%
|
78,7%
|
Niali
rata – rata
|
56,9
|
58,7
|
62,7
|
Dari data pada
table di atas presentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS,
menunjukan adanya peningkatan nilai rata –rata sebesar 69,2 dari sebelum
perbaikan pembelajaran sebesar 67,0 menjadi 76,2 dan 76,7 pada 76,2. Pada siklus 2 dari 79,0 meningkat lagi
sebesar 62,9% dari 73,7% menjadi 78,7% dan 79,0%. Jadi dengan adany perbaikan
pembelajaran terjadi peningkatan nilai rata – rata hasil belajar.
3.
Refleksi
Refleksi
Siklus 1
Dari perbaikan
pembelajaran pada siklus 1 terungkap adanya beberapa tambahan berupa :
1. Instrusi
guru dalam member tugas pada kelompok kurang jelas sehingga siswa masih benyak yang
masih kebingungan dalam mengerjakan tugas.
2. Kegiatan
pembelajaran bervariasi anak menjadi senang dan tidak bosan
3. Siswa
terlihat agak bingung dalam metode baru yang digunakan guru
4. Guru
masih sering manggunakan satu metode.
Refleksi
Siklus 2
Untuk mengatasi hambatan – hambatan yang terjadi
pada siklus 1 maka pada siklus 2 ini guru memberikan penjelasan atau instruksi
secara rinci mengenai langkah – langkah dalam melakukan permainan dan
pertandingan oleh kelompok, selanjutny guru akan berperan sebagai motivator
pada kelompok yang anggotanya ada yang pasif. Selain itu juga guru
memberitahukan tentang tujuan kehadiran teman sejawat sehingga dapat
menerimany. Pembelajaran pun berlangsung menyenangkan da tidak ada hambatan
yang berarti.
V.
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Dari hasil
analisis data yang telah penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulanbahwa
dengan menggunakan metode yang bervariasi mampu meningkatkan motivasi dan
prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Adapun hasil
dari penelitian dengan menggunakan metode variasi yaitu :
ΓΌ Peningkatan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Dari sebelumnya perbaikan
pembelajaran sampai dengan adanya perbaikan pembelajaran adalah sebesar 70%.
B.
SARAN
DAN TINDAK LANJUT
Memperbaiki
kenyataan yang ada bahwa pembelajaran dengan metode pembelajaran bervariasi
mampu meningkatkan motivasi dan prestasi hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS, maka untuk itu saran – saran yang ingin penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :
1. Pembelajran
bervariasi dapat digunakan sebagai alternative untuk meningkatkan prestasi
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran.
2. Guru
hendaknya kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar hasil yang dicapai lebih
meningkat
3. Guru
bersama dengan siswa berusaha untuk selalu meningkatkan prestasi hasil belajar.
4. Diharapkan
pembelajran untuk masa yang akan datang lebih baik lagi
DAFTAR
PUSTAKA
Asep Heriy Hermawan. Dkk.2006.Pengembangan Kurikulum
dan Pembelajaran, Jakarta:Universitas Terbuka
I.G.A.K.Wardani.dkk.2008.Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta:Universitas Terbuka
Moh.Uzer Usman.Drs.2002.Menjadi Guru
Propesional.Bandung:PT Remaja Rosada Karya
Tim FKIP.2011.Pemantapan Kemampuan Propesional.
Jakarta:Universitas Terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar